Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 November 2012

Konflik Di Lampung


Mencari spirit sumpah pemuda
Sabtu, 27 Oktober kemarin Bentrokan kembali pecah di Lampung. Kali ini, bentrok terjadi antara Etnis Lampung dari Desa Agom dan Etnis Bali di Desa Balinuraga. Bentrokan dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan sekelompok pemuda dari Desa Balinuraga. Awalnya, Dua gadis dari Etnis Lampung terjatuh dari motor. Namun bukannya membantu, pemuda-pemuda itu malah melakukan pelecehan. Kerusuhan ini terus berlanjut hingga tulisan ini dibuat. Suatu ironi di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kerusuhan di Lampung bukan kali ini saja terjadi. Sudah sangat sering kita mendengarberita di media nasional mengenai kerusuhan yang terjadi. Jika kita lihat, maka hampir seluruhnya adalah kerusuhan antar etnis. Biasanya kerusuhan antara etnis Lampung-Jawa, Lampung-Sunda, Lampung-Bali ataupun Lampung-Jawa+Bali.
Akar permasalahan di Lampung dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Terutama ketika dimulainya Kolonisasi Jawa di Lampung pada zaman Belanda. Kemudian program kolonisasi ini terus dilanjutkan hingga zaman kemerdekaan, kali ini istilahnya diganti dengan nama transmigrasi. Hingga kini arus pendatang pun terus mengalir deras baik karena alasan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, atau bahkan lewat penyerobotan tanah. Sayangnya, program kolonisasi/migrasi penduduk ini dilakukan tanpa adanya pemahaman budaya lokal oleh pendatang. Akhirnya, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan gesekan-gesekan yang terkadang menimbulkan percikan api, bahkan sampai membara antara penduduk lokal dan pendatang.
Kerusuhan di Lampung akan selalu ada jika benih-benih kecurigaan masih tertanam antara Etnis-etnis tersebut. Apalagi sikap primodial yang makin mengkristal di masing-asing etnik. Sayangnya, hingga kini tidak ada usaha yang serius dari pemerintah untuk menghentikan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan mungkin mengancam integrasi bangsa ini. Pemerintah hanya bisa memasang spanduk-spanduk bertuliskan DAMAI ITU INDAH di semua sudut tempat. Bahkan Spanduk-spanduk itu sebenarnya bukan dibuat oleh pemda/pemkab, melainkan oleh seorang petinggi TNI di Lampung yang katanya sedang mencalonkan diri menjadi Gubernur.
Terdiskriminasi di tanah sendiri
Hingga kini, Bom waktu itu masih terus aktif. Itulah yang saya rasakan ketika saya masuk ke salah satu komunitas etnis. Saya orang Lampung, dan saya tahu apa yang orang Lampung pikirkan terhadap pendatang. Diskriminasi dan Labeling yang buruk selalu diarahkan terhadap orang Lampung. Di SMA saya dulu, kami sering diperlakuan yang buruk secara psikis. Hanya karena kami orang Lampung dan berasal dari desa yang mayoritasnya orang Lampung.
Saya sangat ingat ketika itu kami sedang menunggu angkot untuk pulang. Lalu datang guru dan menayakan asal kami. Begitu kami menyebutkan nama desa kami, bukannya ngobrol/basa-basi selayaknya guru & murid, tapi guru itu langsung mengata-ngatai kami dengan sangat kasarnya (tak perlu saya sebutkan kata-kata yang mengerikan itu) bukan hanya guru itu,melainkan beberapa oknum guru juga berlaku demikian. Padahal ketika itu ,anak dari daerah kami lah yang selalu mendapat juara umum di sekolah. Perilaku Rasis itu saya rasakan dari saya SD sampai saya lulus kuliah. Parahnya, pelaku-pelaku rasis itu tak pernah sadar bahwa mereka telah melakukan tindakan rasisme. Dan yang sangat disayangkan, kebanyakan pelaku-pelaku rasis itu adalah oknum pendidik, pejabat dan mahasiswa yang seharusnya bisa berpikir lebih rasional dan objektif. Ketika terjadi konflik, maka orang Lampung selalu disalahkan oleh orang-orang intelek ini, tanpa pernah mereka melihat pemicu konflik. Kalaupun mencari tahu, mereka hanya mencari tahu hanya dari sisi etnis nonLampung.
Adik-adik saya juga pernah mengalami hal yang sangat rasis seperti itu. Saat itu, di tempat mengaji mereka, terjadi perselisihan antara anak-anak. Kebetulan yang berselisih itu adalah anak Lampung dan anak dari etnis lain. Sayangnya, sang ustad bukannya melerai, tapi malah ikut menghina orang Lampung dengan kata yang tak sepantasnya diucapkan oleh sang guru mengaji. Adik-adik sayapun diberhentikan dari tempat mengaji itu.
Dicitrakan dengan sangat buruk
Teman saya dari Medan bercerita pada saya, bahwa ketika dia baru sampai Lampung, pamannya berpesan “Jangan bergaul dengan orang Lampung karena orang Lampung itu Barbar.” Tapi apa yang pamannya katakan itu langsung pupus dari pikirannya ketika ia kenal saya yang notebane orang Lampung. Cerita-cerita tentang betapa Barbarnya orang Lampung semakin terdengar ketika saya tinggal di Kampung yang mayoritas penduduknya adalah Etnis yang kini paling dominan di Indonesia.Cerita-cerita bahwa orang Lampung adalah Begal, penjarah, pencuri, pembunuh, preman, tukang palak, dan segala pelaku kejahatan lainnya sampai hampir muntah saya dengar. Saya orang Orang Lampung dan tinggal di kampung yang mayoritasnya orang Lampung, tapi saya tidak pernah menemukan apa yang membuat mereka paranoid di kampung saya.
Orang-orang pendatang menyebut perkampungan orang Lampung sebagai daerah Texas. Saya tidak tahu mengapa. Tapi mungkin karena mereka mengidentikkannya dengan daerah kekerasan. Ketika saya kuliah dulu, teman-teman di organisasi kemahasiswaan dimana saya bergabung tidak pernah mau mengadakan kegiatan di daerah-daerah orang Lampung. Alasannya satu, karena daerah itu masih banyak orang pribumi. Sungguh, saat itu dada saya sangat sesak rasanya. Jika anda ingin membuktikannya, tanyakanlah dengan orang yang selama ini berasal dari salah satu etnis yang sering berkonflik dengan orang Lampung tentang orang Lampung, maka jawaban-jawabannya pasti sangat memojokkan orang Lampung. Saat anda menanyakan arah/jalan, Jika anda beruntung, maka anda akan mendapat jawaban, “Jangan ke sana di sana banyak orang pribumi” atau “jangan kesana, di sana daerah orang pribumi”.
Yang lebih ironis, pernyataan tidak mengenakkan dengan gamblangnya ditulis oleh salah seorang mahasiswa yang merupakan petinggi di komisariat organisasi kemahasiswaan yang bebasiskan agama di akun facebooknya. Intinya dia mempertanyakan kenapa daerah-daerah yang mayoritasnya orang Lampung merupakan daerah rawan dan berbahaya. Bahasa yang ia gunakan sangat tendensius dan menyakitkan mata saya. sehingga membuat jari-jemari saya gatal untuk mengetikkan komentar seperti di bawah ini:
###
Pertanyaan yang sama yang diajukkan oleh orang BARAT terhadap Islam: Kenapa Islam selalu identik dengan Kekerasan, Pelanggaran HAM, Terorisme, Poligami, Keterbelakangan? Kenapa orang Palestina bisa sedemikian gila mau menjadi BOM hidup untuk meneror orang yahudi? Benarkah Islam demikian? sekejam itu? Teroris? Sebagai Muslim, tentulah kita tidak terima dikatakan seperti itu karena kenyataannya tidak demikian. Sebagai Aktivis, kita semua tahu, apa yang membuat oknum islam bisa menempuh jalan kekerasan. Salah satunya karena ketidakadilan. Tapi apa iya, semua Muslim demikian? Pastinya tidak. Selama ini, Manusia Modern tidak pernah mendapatkan Informasi yg berimbang. Hal ini mungkin karena tergantung siapa penguasa informasi/media, dan si penerima informasi tidak pernah mau tabayyun/cek dan ricek terhadap pihak lain yang selama ini bersemayam dalam pikirannya sebagai tokoh jahat dan barbar.
Saya berusaha untuk tidak memihak (walau saya orang Lampung). Ada yang bilang bahwa Transmigrasi adalah Kolonisasi/penjajahan model baru. Bahkan, kata teman saya, Salah seorang dosen di universitas tempatnya kuliahmengatakan bahwa Salah satu suku dominan di Indonesia tak lebih dari Zionis Israel. Kenyataannya, contoh nyata ini terjadi di Lampung (ini masih kata dosen itu). Saat ini, Suku Lampung Hanya 25 % dari total peduduk prov Lampung (Wikipedia). Bagaimana dengan Pendatang? hingga saat ini masih orang luar masih terus berdatangan, merambah dan mematok lahan-lahan baru. Contohnya masih terjadi di hutan register 45 Mesuji & Hutan Way kambas. Ribuan orang datang dan mengkavling-kavling lahan seenakknya.
Hal yang sama terjadi dengan keluarga Kakek saya. Kakek saya punya Tanah yang sangat luas, bahkan sangat luas dari yang pernah saya bayangkan. Tapi semua itu hilang ketika program transmigrasi terjadi -kayak cerita Avatar ya, hehehe- . ketika itu Pemerintah yang otoriter memaksakan program kolonisasinya di Ke-marga-an kami. Hasilnya, datanglah orang-orang baru, dengan bahasa dan adat istiadat yang berbeda, bahkan terkadang agama yg berbeda. Tapi karena orang Lampung memiliki prinsip Nemui Nyimah, maka mereka sangat welcome dengan pendatang. Meskipun tanahnya diambil paksa oleh pemerintah dan diserahkan kepada koloni. Hasilnya, Hingga kakek saya meninggal, tak ada sejengkal tanahpun yang tersisa yang bisa diwariskan kepada anak cucu. Tanah-tanah kakek saya sekarang telah menjadi kampung-kampung Koloni. (catatan: Hingga kini, Istilah “koloni” masih sering kami gunakan untuk menyebut daerah transmigrasi). Well, untuk kalian yang selalu teriak membela Palestina, coba berhenti sebentar, dan tengok ke dalam diri sendiri. Kalau kalian masih menganggap orang Lampung, Barbar, bahaya, Jahat, dll, apa bedanya kalian dengan Barat, Amerika dan Israel yang selalu menganggap Palestina (dan Islam) Barbar, Jahat dan menakutkan. selalu menganggap Koloni lebih beradab daripada pribumi.
###
Menurut saya, akar dari kerusuhan yang selama ini terjadi adalah ketidakadilan dan kesalahan sistem yang diterapkan pemerintah pada masa lampau ketika menerapkan program transmigrasi. Pemerintah terlalu mengistimewakan pendatang tanpa memikirkan kesejahteraan penduduk lokal sebagai pemilik tanah ulayat. Selain itu, pemerintah tidak pernah melakukan penelitian secara sosiologis terhadap budaya lokal. Seharusnya sebelum dilakukan transmigrasi, terlebih dahulu dilakukan kajian sosiokultural terhadap penduduk lokal, untuk kemudian disampaikan kepada calon transmigran. Paling tidak, dengan pemahaman budaya, maka gap antara etnis yang berbeda ini bisa diperkecil. Sehingga gesekan-gesekan penyebab kerusuhan bisa diminimalkan.
Salam Damai.

Ditulis Oleh Adi Yuza
Sumber http://regional.kompasiana.com/2012/10/29/konflik-di-lampung-sampai-kapan-akan-berakhir-499324.html

Sabtu, 20 Oktober 2012

Wali Kota Termuda Di Dunia


Dia masih berusia 15 tahun, namun sudah menjadi seorang wali kota. Bashaer Othman, siswi kelas 1 SMA di Palestina ini terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda Pemerintah Palestina untuk menjadi Wali Kota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Ia pun dinobatkan sebagai wali kota termuda di dunia. Di bawah bimbingan Sufian Shadid, Wali Kota Allar sebenarnya, selama dua bulan Ia dinilai sukses memimpin sebuah kota. Sebagaimana jabatan wali kota pada umumnya, gadis manis ini juga mengemban tanggung jawab yang cukup besar, seperti mengawasi karyawan dan menandatangani semua dokumen resmi, kecuali dokumen keuangan.
Baru-baru ini, Bashaer Othman berkesempatan mengunjungi Indonesia. Tribun mendapat kesempatan mewawancarai perempuan jelita di Kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia. Meski dalam suasana santai, tidak mengurangi keseriusan wanita ini dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Berikut petikan wawancaranya:
Selamat siang, selamat datang di Indonesia. Bisakah Anda bercerita bagaimana menjadi wali kota di usia yang masih muda?
Selamat siang juga, senang bisa berada di Indonesia. Pada awalnya saya mengikuti program Pemerintah Palestina untuk pemberdayaan kaum muda. Saya lalu bersaing dengan ribuan anak muda yang mengikuti seleksi program tersebut. Wali kota seperti saya dipilih tidak melalui proses pemilihan umum yang dilakukan masyarakat, tetapi dipilih oleh wali kota sebenarnya berdasarkan kompetensi atau kemampuan dalam berbagai hal.

Apa pertimbangan terbesar yang membuat Anda dipilih?
Saya dinilai memiliki kemampuan individual, antara lain wawasan tentang kenegaraan, politik, sosial, dan ekonomi. Saya juga memiliki kemampuan kepemimpinan. Sebelum ini saya telah memimpin sebuah organisasi kepemudaan di sekolah. Saya juga punya visi dan misi yang jelas untuk kemajuan rakyat Palestina.

Anda sudah menjabat dua bulan, apa yang Anda lakukan selama periode itu?
Saya berusaha memecahkan berbagai masalah rakyat, salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan. Beberapa waktu lalu saya keliling ke beberapa negara luar. Sepulang dari sana saya mengajak para investor serta meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Palestina. Hasilnya lumayan, ada tiga proyek yang saya dapatkan, dan saya pikir itu akan membuka lapangan kerja baru.

Ceritakan masalah tersulit yang Anda hadapi selama jadi wali kota.
Melayani rakyat Palestina terutama dalam masalah hukum. Sebenarnya mereka sudah tahu hukum, tetapi biasanya mereka tidak puas jika tidak langsung bertanya kepada wali kota, jadi saya harus sabar melayani mereka. Kesulitan yang saya alami adalah bisa memuaskan seluruh rakyat, juga saat membuat rakyat menjalani ketentuan Dewan Kota. Beruntungnya, saya punya kemampuan komunikasi yang bagus sehingga bisa mudah menjawab pertanyaan dari mereka.

Palestina identik dengan daerah konflik, tidakkah Anda takut dengan keselamatan jiwa Anda?
Daerah Tepi Barat yang saya pimpin relatif aman, tidak ada kontak senjata di sana. Pertumbuhan ekonominya juga bagus, penghasilan rakyatnya di atas rata-rata. Jadi, saya tidak pernah merasa takut untuk memimpin. Ini semua untuk kemaslahatan umat.

Apa yang Anda pikirkan tentang konflik dengan Israel?
Saya datang ke sini tidak untuk membahas konflik dengan Israel, itu sudah ada bagiannya sendiri. Saya hanya ingin menjadi inspirasi generasi muda Palestina bahwa konflik bisa melahirkan pemimpin-pemimpin andal. Saya ingin pemuda Palestina punya sikap dan membangun peradaban mereka.

Apa perubahan yang Anda rasakan dalam diri Anda setelah menjadi wali kota?
Tentu ada yang berubah dari kepribadian saya. Sekarang, saya lebih memikirkan kepentingan umat.

Bisakah Anda ceritakan kehidupan keluarga Anda?
Saya lahir dalam keluarga yang hangat. Saya hidup dengan Ayah, Ibu, dan lima saudara. Saya anak keempat. Kami hidup dalam satu rumah dan kakak-kakak saya masih belajar di perguruan tinggi. Saat jadi wali kota, saya mendapat dukungan penuh dari keluarga. Mereka sangat mendukung karier politik yang sedang saya jalani. Kami hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia.

Apa reaksi kawan-kawan setelah Anda jadi wali kota?
Mereka sangat apresiatif dan mendukung. Kami tetap berhubungan, bahkan mereka sering memberikan masukan dan berkomunikasi dengan saya melalui internet. Kami chatting setiap hari dan berdiskusi banyak hal untuk kemajuan Palestina.

Apakah Anda punya pacar?
Tidak, Islam tidak memperbolehkan hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pernikahan, apa pun bentuk hubungan itu. Generasi muda Islam pun tidak seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun Facebook sebab kadang itu mengganggu aktivitas saya dalam berpikir. Namun, saya tetap mengikuti perkembangan global lewat internet.

Bagaimana Anda melihat masa depan pemuda Palestina?
Saya optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak pemuda Palestina yang berusaha keluar ke negara lain, misalnya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah aman. Namun, mereka semua punya komitmen besar untuk tetap jadi warga negara Palestina. Artinya, mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa Palestina suatu saat akan merdeka dan berdaulat.

Di Indonesia sering ada demonstrasi dukungan terhadap Palestina yang biasanya memakaitagline ”Save Palestina”. Apa tanggapan Anda?
Saya sangat mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap negara kami. Indonesia adalah saudara setia kami sejak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab beliau adalah tokoh yang kali pertama bersuara bahwa Palestina adalah negara berdaulat tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.

Apakah Indonesia terkenal di negara Anda?
Iya, terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno. Kami memanggil Ahmad Soekarno sebab orang Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara Muslim terbesar di dunia. Dukungan dan suara dari Indonesia sangat memberi kami kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan membela Palestina.

Apa pesan terakhir Anda untuk pemuda Indonesia?
Pemuda Indonesia harus terus maju ke depan. Maju Palestina! Maju Indonesia!

                                                          "Kalimat Singkat Penuh Makna "
September 13, 2012
Sumber: Tribunnews.com
via: Kompas.com

Kota Agung Hujan

Alhamdulillah akhirnya Sabtu (20/10/2012) Kota Agung diguyur hujan, Semenjak seminggu lalu daerah kota agung kabupaten tanggamus sudah memasuki musim hujan, setelah beberapa bulan mengalami musim kemarau, aktivitas masyarakat di daerah kec.kota agung ini kebanyakan bertani, baik sawah, coklat maupun kopi dan pulo ijo dan sebagaian besar provinsi lampung memang sudah memasuki musin hujan, berhati2lah berkendara karna mungkin jalan akan licin dan rawan kecelakaan terutama di daerah gisting, karena di ginsting jalannya turunan yang curam dan jalan yang sempit

Minggu, 14 Oktober 2012

KPK Vs POLRI

Memanasnya Kasus KPK Vs POLRI akan sangat merugikan masyarakat dan pemerintah dan para koruptor tertawa terbahak karna mengambil keuntungan dari situasi tidak harmonisnya dua institusi tersebut, yang menjadi pertanyaan apakah memanasnya KPK Vs POLRI tersebut hanya pengalihan isu, karena seperti yang kita tau Abraham samad selaku ketua KPK telah berjanji akan menjebloskan dalang kasus korupsi hambalang namun sampai saat ini belum ada tersangka baru yang di tetapkan oleh KPK, Apakah ini trik dari ketua KPK untuk menutupi kegagalannya tersebut yang tau kebenarannya hanya ketua KPK itu sendiri, Namun menurut pendapat saya mengapa KPK tidak menyerahkan saja kasus korupsi Simulatorsim kepada POLRI dan KPK fokus terhadap penanganan kasus Hambalang dan Century sesuai janji abraham samad sebelum menjabat ketua KPK, Seperti yang kita tahu masih banyak kasus korupsi yang tidak sempat ditangani KPK karna keterbatan Anggota, dan saat ini malah berebut kasus yang sudah ditangani oleh penegak hukum juga, Namun demikian itu hanya pendapat penulis, apa pendapat teman-teman pengunjung blog ini ?

Jumat, 12 Oktober 2012

Kejati Bentuk Tim soal Dugaan Suap terhadap 3 Jaksa


BANDAR LAMPUNG (LampostOnline): Kejaksaan Tinggi Lampung membentuk tim khusus mengungkap dugaan suap yang melibatkan 3 jaksa kejaksaan Negeri Bandar Lampung, yakni Kasi Pidsus Teguh Heryanto, Eka Aftarini, dan Elis Mustika, Kamis (11-10).
Pembentukan tim ini untuk membuktikan dan mencari fakta apakah benar terjadi pengancaman terhadap seorang advokat (Syamsudin) oleh Qosim melalui SMS. Ancaman itu buntut suap keluarga terdakwa Haris Munadar yang disidangkan dalam perkara tindak pidana korupsi minyak bersubsidi PDAM Way Rilau.
Menurut penjelasan Syamsudin, ia diancam bahwa anak istrinya hilang jika tidak bertemu dengan dua jaksa itu. “Ini ancamannya di HP saya, Qosim meminta saya menghadap jaksa Eka Aftarini dan Elis Mustika kalau saya masih mau ketemu anak dan istri saya,” kata Syamsudin di kantornya Jalan Singosari, No. 40 Enggal Tanjungkarang Bandar Lampung, Rabu (10-10) sekitar pukul 12.00.
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasipenmkum) kejaksaan Tinggi Lampung Heru Wijatmiko mengatakan setelah mengetahui pemberitaan itu di media massa, pihaknya menyelidiki kasus ini. “Kami kaget juga, makanya kami langsung minta tim dibentuk menyelidiki kasus in, “ ujar Heru. (MG6/U-4)

Sumber : www.lampungpost.com

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfaat Dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda