Kamis, 01 November 2012

Kerajaan Tulang Bawang


rizqi
Keberadaan nama Kerajaan Tulang Bawang (To-La P’o-Hwang) sempat di kenal di tanah air. Meski tidak secara terperinci menjelaskan, dari sejumlah riwayat sejarah maupun catatan penziarah asal daratan Cina, mengungkap akan keberadaan daerah kerajaan ini. 

Prasasti (batu bertulis) Kedukan Bukit yang ditemukan di Palembang menyebut, saat itu Kerajaan Sriwijaya (Che-Li P'o Chie) telah berkuasa dan ekspedisinya menaklukkan daerah-daerah lain, terutama dua pulau yang berada di bagian barat Indonesia. Sejak saat itu, nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang yang sempat berjaya akhirnya lambat laun meredup seiring berkembangnya kerajaan maritim tersebut.

Banyak pertanyaan diajukan mengenai keberadaan Kerajaan Tulang Bawang. Sejarah Indonesia dan keyakinan masyarakat Lampung menyatakan pada suatu masa ada sebuah kerajaan besar di Lampung. Kerajaan itu sudah terlanjur menjadi identitas Provinsi Lampung dalam konteks Indonesia modern. Pertanyaan-pertanyaan yang selanjutnya mengemuka adalah bagaimana asal mula Kerajaan Tulang Bawang, di mana pusat kerajaannya, siapa raja yang memerintah dan siapa pula pewaris tahtanya hingga sekarang. 

Banyak sejarawan, antropolog maupun arkeolog, bahkan pemerintah Provinsi Lampung pun, berusaha keras untuk menemukan kembali rangkaian sejarah yang 'hilang' tersebut. Meski hingga kini situs Kerajaan Tulang Bawang belum dapat dilacak keberadaannya, namun usaha-usaha untuk meneliti dan menggali jejak-jejak peninggalannya perlu terus dilakukan. 

Dalam perjalanan dan perkembangan sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara digambarkan, Kerajaan Tulang Bawang merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, di samping Kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai dan Tarumanegara. Bahkan, Kerajaan Tulang Bawang yang pernah ada di Pulau Sumatera (Swarna Dwipa) ini tercatat sebagai kerajaan tertua di Tanah Andalas. Hal itu dibuktikan dari sejumlah temuan-temuan, baik berupa makam tokoh-tokoh serta beberapa keterangan yang menyebut keberadaan kerajaan di daerah selatan Pulau Sumatera ini. 

Kebudayaan Tulang Bawang adalah tradisi dan kebudayaan lanjutan dari peradaban Skala Brak. Karena dari empat marganya, yaitu Buai Bulan, Buai Tegamoan, Buai Umpu dan Buai Aji, di mana salah satu buai tertuanya adalah Buai Bulan, yang jelas bagian dari Kepaksian Skala Brak Cenggiring dan merupakan keturunan dari Putri Si Buai Bulan yang melakukan migrasi ke daerah Tulang Bawang bersama dua marga lainnya, yakni Buai Umpu dan Buai Aji. 

Dengan demikian, adat budaya suku Lampung Tulang Bawang dapat dikatakan lanjutan dari tradisi peradaban Skala Brak yang berasimilasi dengan tradisi dan kebudayaan lokal, yang dimungkinkan sekali telah ada di masa sebelumnya atau sebelum mendapatkan pengaruh dari Kepaksian Skala Brak. 

Kebudayaan Tulang Bawang yang merupakan penyimbang punggawa dari Kepaksian Skala Brak adalah satu kesatuan dari budaya-budaya dan etnis Lampung yang lainnya, seperti Keratuan Semaka, Keratuan Melinting, Keratuan Darah Putih, Keratuan Komering, Sungkai Bunga Mayang, Pubian Telu Suku, Buai Lima Way Kanan, Abung Siwo Mego dan Cikoneng Pak Pekon. 

Pembagian dan pengaturan wilayah kekuasaannya diatur oleh Umpu Bejalan Diway berdasarkan daerah-daerah yang dialiri oleh sungai/way. Secara harfiah Bu-Way atau Buay berarti pemilik sungai/way atau pemilik daerah kekuasaan yang wilayahnya dialiri oleh sungai. 

Semasanya, daerah ini telah terbentuk suatu pemerintahan demokratis yang di kenal dengan sebutan marga. Marga dalam bahasa Lampung di sebut mego/megou dan mego-lo bermakna marga yang utama. Di mana pada waktu masuknya pengaruh Devide Et Impera, penyimbang marga yang harus ditaati pertama kalinya di sebut dengan Selapon. Sela berarti duduk bersila atau bertahta. Sedangkan pon/pun adalah orang yang dimulyakan. 

Ketika syiar ajaran agama Hindu sudah masuk ke daerah Selapon, maka mereka yang berdiam di Selapon ini mendapat gelaran Cela Indra atau dengan istilah yang lebih populer lagi di kenal sebutan Syailendra atau Syailendro yang berarti bertahta raja. 

Mengenai asal muasal kata Tulang Bawang berasal dari beberapa sumber. Keberadaan Tulang Bawang, dalam berbagai referensi, mengacu pada kronik perjalanan pendeta Tiongkok, I Tsing. Disebutkan, kisah pengelana dari Tiongkok, I Tsing (635-713). Seorang biksu yang berkelana dari Tiongkok (masa Dinasti Tang) ke India dan kembali lagi ke Tiongkok. Ia tinggal di Kuil Xi Ming dan beberapa waktu pernah tinggal di Chang’an. Dia menerjemahkan kitab agama Budha berbahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina. 
B
erdasarkan catatan dari I Tsing, seorang penziarah asal daratan Cina menyebutkan, dalam lawatannya ia pernah mampir ke sebuah daerah di Tanah Chrise. Di mana di tempat itu, walau kehidupan sehari-hari penduduknya masih bersipat tradisional, tapi sudah bisa membuat kerajinan tangan dari logam besi yang dikerjakan pandai besi. Warganya ada pula yang dapat membuat gula Aren yang bahannya dari pohon Aren. 

Sewaktu pujangga Tionghoa I Tsing datang melawat dan singgah melihat daerah Selapon, dari I Tsing inilah kemudian di sebut lahirnya nama Tola P’o-Hwang. Sebutan Tola P’o-Hwang dari ejaan Sela-pon. Sedangkan untuk mengejanya, kata Selapon ini di lidah I Tsing berbunyi So-la-po-un. 

Berhubung orang Tionghoa itu berasal dari Ke’, seorang pendatang negeri Cina yang asalnya dari Tartar dan dilidahnya tidak dapat menyebutkan sebutan so, maka I Tsing mengejanya dengan sebutan to. Sehingga kata Selapon/Solapun disebutnya To-La P’o-Hwang (Suara Pembangunan, 2005).

Memang hingga kini belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan perkembangan kerajaan ini. Namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke 4 masehi seorang penziarah agama Budha bernama Fa-Hien (337-422) pernah melawat ke Sumatera. Waktu itu, ketika Fa-Hien melakukan pelayaran ke India dan Srilangka, tapi ia justru terdampar dan singgah di sebuah kerajaan bernama To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang), tepatnya di pedalaman Chrise (Sumatera). Catatan Fa-Hien tersebut menjelaskan akan keberadaan wilayah Kerajaan Tulang Bawang. Namun dia tidak menyebut di mana persisnya letak pusat pemerintahan kerajaan ini. 

Menurut riwayat turun temurun yang dituturkan, mengenai penamaan Tulang Bawang salah satu sumber menyebutkan bahwa sesuai dengan Kerajaan Tulang Bawang yang hingga kini belum di dapat secara mutlak, baik keraton maupun rajanya, demikian juga peninggalan-peninggalannya, bahkan abad berdirinya pun tidak dapat dipastikan, sipat-sipat ini sama halnya dengan sipat bawang. Bentuk bawang, dikatakan bertulang di mana tulangnya. Semakin dicari semakin hilang (kecil), sampai habis tak bertemu dengan tulangnya.

Riwayat kedua, menurut cerita-cerita dahulu raja Tulang Bawang ini banyak musuh. Semua musuh-musuhnya itu harus dibunuh. Karena tempat pembuangan mayat ini di bawang atau lebak-lebak yang akhirnya tertimbunlah mayat-mayat tersebut didalamnya, sampai tinggal tumpukan tulang-tulang manusia memenuhi bawang/lebak-lebak di sungai ini, maka di sebut Sungai Tulang Bawang.

Riwayat ketiga, pada zaman raja Tulang Bawang yang pertama sekitar abad ke IV masehi, dikisahkan permaisuri raja menghanyutkan bawang di sungai, yang sekarang di kenal dengan sebutan Way (Sungai) Tulang Bawang. Kemudian Permaisuri itu menyumpah-nyumpah “Sungai Bawang” lah ini. Semenjak itu, sungai tersebut dinamakan Sungai Tulang Bawang atau Kerajaan Tulang Bawang (Hi. Assa’ih Akip, 1976). 

Bila menggunakan pendapat Yamin, maka penamaan Tolang P’o-Hwang akan berarti ”Orang Lampung” atau ”Utusan dari Lampung” yang datang ke negeri Cina dalam abad ke 7 masehi. Yamin mengatakan, perbandingan bahasa-bahasa Austronesia dapat memisahkan urat kata untuk menamai kesaktian itu dengan nama asli, yaitu tu (to, tuh), yang hidup misalnya dalam kata-kata tu-ah, ra-tu, Tu-han, wa-tu, tu-buh, tu-mbuhan dan lain-lain. 

Berhubung dengan urat kata asli tu (tuh-to) menunjukkan zat kesaktian menurut perbandingan bahasa-bahasa yang masuk rumpun Austronesia, maka baiklah pula diperhatikan bahwa urat itu terdapat dalam kata-kata seperti to (orang dalam bahasa Toraja), tu (Makasar dan Bugis). Dengan demikian, To-Lang P’o-Hwang berarti To= orang dan Lang P’o-Hwang= Lampung. Sejak itu, orang-orang menyebut daerah ini dengan sebutan Lampung (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Lampung, 1977/1978). 

Menurut tuturan rakyat, Kerajaan Tulang Bawang berdiri sekitar abad ke 4 masehi atau tahun 623 masehi, dengan rajanya yang pertama bernama Mulonou Jadi. Diperkirakan, raja ini asal-usulnya berasal dari daratan Cina. Dari namanya, Mulonou Jadi berarti Asal Jadi. Mulonou= Asal/Mulanya dan Jadi= Jadi. Raja Mulonou Jadi pada masa kemudiannya oleh masyarakat juga di kenal dengan nama Mulonou Aji dan Mulonou Haji. 

Walaupun sudah sejak 651 masehi utusan dari Khalifah Usmar bin Affan, yaitu Sayid Ibnu Abi Waqqas sudah bertransmigrasi ke Kyang Chou di negeri Cina dan meskipun dikatakan utusan Tulang Bawang pernah datang ke negeri Cina dalam abad ke 7 masehi, namun rupanya orang-orang Lampung kala itu belum beragama Islam. 

Setelah memerintah kerajaan, berturut-turut Raja Mulonou Jadi digantikan oleh putra mahkota bernama Rakehan Sakti, Ratu Pesagi, Poyang Naga Berisang, Cacat Guci, Cacat Bucit, Minak Sebala Kuwang dan pada abad ke 9 masehi kerajaan ini di pimpin Runjung atau yang lebih di kenal dengan Minak Tabu Gayaw. 

Runjung (Minak Tabu Gayaw) memiliki 3 putra mahkota, masing-masing bernama Tuan Rio Mangku Bumi, Tuan Rio Tengah dan Tuan Rio Sanak. Tuan Rio Mangku Bumi pewaris tahta kerajaan di Pedukuhan Pagardewa, dengan hulubalang Cekay di Langek dan Tebesu Rawang. Sedangkan Tuan Rio Tengah mempertahankan wilayah Rantaou Tijang (Menggala) dan Tuan Rio Sanak mempertahankan wilayah daerah Panaragan dengan panglimanya Gemol (Minak Indah).

Dalam tuturan itu dikatakan juga, untuk mengawasi daerah perbatasan, seperti Mesuji, Teladas, Gedung Meneng, Gunung Tapa, Kota Karang Mersou, Gedung Aji, Bakung dan Menggala, masing-masing tempat tersebut di jaga oleh para panglimanya guna mengamankan wilayah dari serangan musuh, baik dari luar maupun dalam negeri sendiri. 

Pada masa Minak Patih Pejurit (Minak Kemala Bumi) terlihat benar susunan struktur pertahanan ini. Tiap-tiap kampung dijaga oleh panglima-panglimanya. Seperti di Kampung Dente Teladas, dijaga Panglima Batu Tembus dan Minak Rajawali, dengan tugas pos pertahanan pertama dari laut. 

Arah ke hulu, Kampung Gedung Meneng, Gunung Tapa dan Kota Karang, dengan panglimanya bernama Minak Muli dan Minak Pedokou. Untuk pertahanan, tempat ini dijadikan pusat pertahanan kedua. Sementara, Kampung Meresou atau Sukaraja, dijaga Panglima Minak Patih Ngecang Bumi dan Minak Patih Baitullah, yang bertugas memeriksa (meresou) setiap musuh yang masuk.

Minak Kemala Bumi atau di kenal Haji Pejurit merupakan keturunan raja Kerajaan Tulang Bawang yang telah beragama Islam. Ia lahir dan wafat pada abad ke 16 masehi. Minak Kemala Bumi salah satu penyebar agama Islam di Lampung dan keturunan ke sepuluh dari Tuan Rio Mangku Bumi, raja terakhir yang masih beragama Hindu. 

Haji Pejurit atau Minak Patih Pejurit atau Minak Kemala Bumi mendalami ajaran agama Islam berguru dengan Prabu Siliwangi (Jawa Timur). Lalu ia memperistri putri Prabu Siliwangi bernama Ratu Ayu Kencana Wungu. Anak cucu dari keturunan mereka selanjutnya menurunkan Suku Bujung dan Berirung. 

Selain catatan dan riwayat, bukti adanya Kerajaan Tulang Bawang, diantaranya terdapat makam raja-raja seperti Tuan Rio Mangku Bumi yang dimakamkan di Pagardewa, Tuan Rio Tengah dimakamkan di Meresou dan Tuan Rio Sanak dimakamkan di Gunung Jejawi Panaragan. Selain itu, ada pula makam para panglima yang berada di sejumlah tempat. 
Tuturan rakyat lain mengatakan, raja Kerajaan Tulang Bawang bernama Kumala Tungga. Tak dapat dipastikan dari mana asal raja dan tahun memerintahnya. Namun diperkirakan Kumala Tungga memerintah kerajaan sekitar abad ke 4 dan 5 masehi (Sumber: Drs. Dafryus FA, Menggala, 2009). 

Sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan pusat Kerajaan Tulang Bawang. Tapi ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan, pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang, yaitu antara Menggala dan Pagardewa, kurang lebih dalam radius 20 kilometer dari pusat ibukota kabupaten, Kota Menggala. 

Meski belum di dapat kepastian letak pusat pemerintahan kerajaan ini, namun berdasarkan riwayat sejarah dari warga setempat, pemerintahannya diperkirakan berpusat di Pedukuhan, di seberang Kampung Pagardewa. Kampung ini letaknya berada di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, yang sekarang tempat itu merupakan sebuah kampung di Kabupaten Tulang Bawang Barat, pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang. 

Mengenai pusat pemerintahan kerajaan ini, pada sekitar tahun 1960 terjadi peristiwa mistis yang dialami salah seorang warga Kampung Pagardewa bernama Murod. Kejadian yang dialaminya itu seakan menjadi sebuah ‘petunjuk’ akan keberadaan kerajaan yang sampai kini letak pusat pemerintahannya belum juga ditemukan secara pasti.

Waktu itu, Murod tengah mencari rotan di Pedukuhan. Kemudian ia ‘tersesat’ ke sebuah tempat yang masih asing baginya. Di tempat tersebut, Murod melihat rumah yang atapnya terbuat dari ijuk dan dipekarangannya terdapat taman. Di dalam rumah itu, dilihatnya ada kursi kerajaan terbuat dari emas, gong serta perlengkapan lainnya. (Hi. Assa’ih Akip, 1976 dan Hermani, SP, Pagardewa, 2009). 

Meningkatnya kekuasaan Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke 7 masehi, di sebut dalam sebuah inskripsi batu tumpul Kedukan Bukit dari kaki Bukit Seguntang, di sebelah barat daya Kota Palembang mengatakan bahwa pada tahun 683, Kerajaan Sriwijaya telah berkuasa, baik di laut maupun di darat. Dalam tahun tersebut berarti kerajaan ini sudah mulai meningkatkan kekuasaannya. 

Pada tahun 686, negara tersebut telah mengirimkan para ekspedisinya untuk menaklukkan daerah-daerah lain di Pulau Sumatera dan Jawa. Oleh karenanya, diperkirakan sejak masa itu Kerajaan Tulang Bawang sudah dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya, atau daerah ini tidak berperan lagi di pantai timur Lampung. 

Seiring dengan makin berkembangnya Kerajaan Che-Li P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Kerajaan Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya, dengan bertambah pesatnya kejayaan Sriwijaya yang di sebut-sebut pula sebagai kerajaan maritim dengan wilayahnya yang luas, sulit sekali untuk mendapatkan secara terperinci prihal mengenai catatan sejarah perkembangan Kerajaan Tulang Bawang.

Sumber lain menyebutkan, Kerajaan Sriwijaya merupakan federasi atau gabungan antara Kerajaan Melayu dan Kerajaan Tulang Bawang (Lampung). Pada masa kekuasaan Sriwijaya, pengaruh ajaran agama Hindu sangat kuat. Orang Melayu yang tidak dapat menerima ajaran tersebut menyingkir ke Skala Brak. Namun, ada sebagian orang Melayu yang menetap di Megalo dengan menjaga dan mempraktekkan budayanya sendiri yang masih eksis. Pada abad ke 7 masehi, nama Tola P'ohwang diberi nama lain, yaitu Selampung, yang kemudian di kenal dengan nama Lampung (Oleh: Akhmad Sadad/Disarikan Dari Berbagai Sumber).

Konflik Di Lampung


Mencari spirit sumpah pemuda
Sabtu, 27 Oktober kemarin Bentrokan kembali pecah di Lampung. Kali ini, bentrok terjadi antara Etnis Lampung dari Desa Agom dan Etnis Bali di Desa Balinuraga. Bentrokan dipicu oleh pelecehan seksual yang dilakukan sekelompok pemuda dari Desa Balinuraga. Awalnya, Dua gadis dari Etnis Lampung terjatuh dari motor. Namun bukannya membantu, pemuda-pemuda itu malah melakukan pelecehan. Kerusuhan ini terus berlanjut hingga tulisan ini dibuat. Suatu ironi di tengah peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kerusuhan di Lampung bukan kali ini saja terjadi. Sudah sangat sering kita mendengarberita di media nasional mengenai kerusuhan yang terjadi. Jika kita lihat, maka hampir seluruhnya adalah kerusuhan antar etnis. Biasanya kerusuhan antara etnis Lampung-Jawa, Lampung-Sunda, Lampung-Bali ataupun Lampung-Jawa+Bali.
Akar permasalahan di Lampung dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Terutama ketika dimulainya Kolonisasi Jawa di Lampung pada zaman Belanda. Kemudian program kolonisasi ini terus dilanjutkan hingga zaman kemerdekaan, kali ini istilahnya diganti dengan nama transmigrasi. Hingga kini arus pendatang pun terus mengalir deras baik karena alasan pekerjaan, pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, atau bahkan lewat penyerobotan tanah. Sayangnya, program kolonisasi/migrasi penduduk ini dilakukan tanpa adanya pemahaman budaya lokal oleh pendatang. Akhirnya, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan gesekan-gesekan yang terkadang menimbulkan percikan api, bahkan sampai membara antara penduduk lokal dan pendatang.
Kerusuhan di Lampung akan selalu ada jika benih-benih kecurigaan masih tertanam antara Etnis-etnis tersebut. Apalagi sikap primodial yang makin mengkristal di masing-asing etnik. Sayangnya, hingga kini tidak ada usaha yang serius dari pemerintah untuk menghentikan bom waktu yang sewaktu-waktu bisa meledak dan mungkin mengancam integrasi bangsa ini. Pemerintah hanya bisa memasang spanduk-spanduk bertuliskan DAMAI ITU INDAH di semua sudut tempat. Bahkan Spanduk-spanduk itu sebenarnya bukan dibuat oleh pemda/pemkab, melainkan oleh seorang petinggi TNI di Lampung yang katanya sedang mencalonkan diri menjadi Gubernur.
Terdiskriminasi di tanah sendiri
Hingga kini, Bom waktu itu masih terus aktif. Itulah yang saya rasakan ketika saya masuk ke salah satu komunitas etnis. Saya orang Lampung, dan saya tahu apa yang orang Lampung pikirkan terhadap pendatang. Diskriminasi dan Labeling yang buruk selalu diarahkan terhadap orang Lampung. Di SMA saya dulu, kami sering diperlakuan yang buruk secara psikis. Hanya karena kami orang Lampung dan berasal dari desa yang mayoritasnya orang Lampung.
Saya sangat ingat ketika itu kami sedang menunggu angkot untuk pulang. Lalu datang guru dan menayakan asal kami. Begitu kami menyebutkan nama desa kami, bukannya ngobrol/basa-basi selayaknya guru & murid, tapi guru itu langsung mengata-ngatai kami dengan sangat kasarnya (tak perlu saya sebutkan kata-kata yang mengerikan itu) bukan hanya guru itu,melainkan beberapa oknum guru juga berlaku demikian. Padahal ketika itu ,anak dari daerah kami lah yang selalu mendapat juara umum di sekolah. Perilaku Rasis itu saya rasakan dari saya SD sampai saya lulus kuliah. Parahnya, pelaku-pelaku rasis itu tak pernah sadar bahwa mereka telah melakukan tindakan rasisme. Dan yang sangat disayangkan, kebanyakan pelaku-pelaku rasis itu adalah oknum pendidik, pejabat dan mahasiswa yang seharusnya bisa berpikir lebih rasional dan objektif. Ketika terjadi konflik, maka orang Lampung selalu disalahkan oleh orang-orang intelek ini, tanpa pernah mereka melihat pemicu konflik. Kalaupun mencari tahu, mereka hanya mencari tahu hanya dari sisi etnis nonLampung.
Adik-adik saya juga pernah mengalami hal yang sangat rasis seperti itu. Saat itu, di tempat mengaji mereka, terjadi perselisihan antara anak-anak. Kebetulan yang berselisih itu adalah anak Lampung dan anak dari etnis lain. Sayangnya, sang ustad bukannya melerai, tapi malah ikut menghina orang Lampung dengan kata yang tak sepantasnya diucapkan oleh sang guru mengaji. Adik-adik sayapun diberhentikan dari tempat mengaji itu.
Dicitrakan dengan sangat buruk
Teman saya dari Medan bercerita pada saya, bahwa ketika dia baru sampai Lampung, pamannya berpesan “Jangan bergaul dengan orang Lampung karena orang Lampung itu Barbar.” Tapi apa yang pamannya katakan itu langsung pupus dari pikirannya ketika ia kenal saya yang notebane orang Lampung. Cerita-cerita tentang betapa Barbarnya orang Lampung semakin terdengar ketika saya tinggal di Kampung yang mayoritas penduduknya adalah Etnis yang kini paling dominan di Indonesia.Cerita-cerita bahwa orang Lampung adalah Begal, penjarah, pencuri, pembunuh, preman, tukang palak, dan segala pelaku kejahatan lainnya sampai hampir muntah saya dengar. Saya orang Orang Lampung dan tinggal di kampung yang mayoritasnya orang Lampung, tapi saya tidak pernah menemukan apa yang membuat mereka paranoid di kampung saya.
Orang-orang pendatang menyebut perkampungan orang Lampung sebagai daerah Texas. Saya tidak tahu mengapa. Tapi mungkin karena mereka mengidentikkannya dengan daerah kekerasan. Ketika saya kuliah dulu, teman-teman di organisasi kemahasiswaan dimana saya bergabung tidak pernah mau mengadakan kegiatan di daerah-daerah orang Lampung. Alasannya satu, karena daerah itu masih banyak orang pribumi. Sungguh, saat itu dada saya sangat sesak rasanya. Jika anda ingin membuktikannya, tanyakanlah dengan orang yang selama ini berasal dari salah satu etnis yang sering berkonflik dengan orang Lampung tentang orang Lampung, maka jawaban-jawabannya pasti sangat memojokkan orang Lampung. Saat anda menanyakan arah/jalan, Jika anda beruntung, maka anda akan mendapat jawaban, “Jangan ke sana di sana banyak orang pribumi” atau “jangan kesana, di sana daerah orang pribumi”.
Yang lebih ironis, pernyataan tidak mengenakkan dengan gamblangnya ditulis oleh salah seorang mahasiswa yang merupakan petinggi di komisariat organisasi kemahasiswaan yang bebasiskan agama di akun facebooknya. Intinya dia mempertanyakan kenapa daerah-daerah yang mayoritasnya orang Lampung merupakan daerah rawan dan berbahaya. Bahasa yang ia gunakan sangat tendensius dan menyakitkan mata saya. sehingga membuat jari-jemari saya gatal untuk mengetikkan komentar seperti di bawah ini:
###
Pertanyaan yang sama yang diajukkan oleh orang BARAT terhadap Islam: Kenapa Islam selalu identik dengan Kekerasan, Pelanggaran HAM, Terorisme, Poligami, Keterbelakangan? Kenapa orang Palestina bisa sedemikian gila mau menjadi BOM hidup untuk meneror orang yahudi? Benarkah Islam demikian? sekejam itu? Teroris? Sebagai Muslim, tentulah kita tidak terima dikatakan seperti itu karena kenyataannya tidak demikian. Sebagai Aktivis, kita semua tahu, apa yang membuat oknum islam bisa menempuh jalan kekerasan. Salah satunya karena ketidakadilan. Tapi apa iya, semua Muslim demikian? Pastinya tidak. Selama ini, Manusia Modern tidak pernah mendapatkan Informasi yg berimbang. Hal ini mungkin karena tergantung siapa penguasa informasi/media, dan si penerima informasi tidak pernah mau tabayyun/cek dan ricek terhadap pihak lain yang selama ini bersemayam dalam pikirannya sebagai tokoh jahat dan barbar.
Saya berusaha untuk tidak memihak (walau saya orang Lampung). Ada yang bilang bahwa Transmigrasi adalah Kolonisasi/penjajahan model baru. Bahkan, kata teman saya, Salah seorang dosen di universitas tempatnya kuliahmengatakan bahwa Salah satu suku dominan di Indonesia tak lebih dari Zionis Israel. Kenyataannya, contoh nyata ini terjadi di Lampung (ini masih kata dosen itu). Saat ini, Suku Lampung Hanya 25 % dari total peduduk prov Lampung (Wikipedia). Bagaimana dengan Pendatang? hingga saat ini masih orang luar masih terus berdatangan, merambah dan mematok lahan-lahan baru. Contohnya masih terjadi di hutan register 45 Mesuji & Hutan Way kambas. Ribuan orang datang dan mengkavling-kavling lahan seenakknya.
Hal yang sama terjadi dengan keluarga Kakek saya. Kakek saya punya Tanah yang sangat luas, bahkan sangat luas dari yang pernah saya bayangkan. Tapi semua itu hilang ketika program transmigrasi terjadi -kayak cerita Avatar ya, hehehe- . ketika itu Pemerintah yang otoriter memaksakan program kolonisasinya di Ke-marga-an kami. Hasilnya, datanglah orang-orang baru, dengan bahasa dan adat istiadat yang berbeda, bahkan terkadang agama yg berbeda. Tapi karena orang Lampung memiliki prinsip Nemui Nyimah, maka mereka sangat welcome dengan pendatang. Meskipun tanahnya diambil paksa oleh pemerintah dan diserahkan kepada koloni. Hasilnya, Hingga kakek saya meninggal, tak ada sejengkal tanahpun yang tersisa yang bisa diwariskan kepada anak cucu. Tanah-tanah kakek saya sekarang telah menjadi kampung-kampung Koloni. (catatan: Hingga kini, Istilah “koloni” masih sering kami gunakan untuk menyebut daerah transmigrasi). Well, untuk kalian yang selalu teriak membela Palestina, coba berhenti sebentar, dan tengok ke dalam diri sendiri. Kalau kalian masih menganggap orang Lampung, Barbar, bahaya, Jahat, dll, apa bedanya kalian dengan Barat, Amerika dan Israel yang selalu menganggap Palestina (dan Islam) Barbar, Jahat dan menakutkan. selalu menganggap Koloni lebih beradab daripada pribumi.
###
Menurut saya, akar dari kerusuhan yang selama ini terjadi adalah ketidakadilan dan kesalahan sistem yang diterapkan pemerintah pada masa lampau ketika menerapkan program transmigrasi. Pemerintah terlalu mengistimewakan pendatang tanpa memikirkan kesejahteraan penduduk lokal sebagai pemilik tanah ulayat. Selain itu, pemerintah tidak pernah melakukan penelitian secara sosiologis terhadap budaya lokal. Seharusnya sebelum dilakukan transmigrasi, terlebih dahulu dilakukan kajian sosiokultural terhadap penduduk lokal, untuk kemudian disampaikan kepada calon transmigran. Paling tidak, dengan pemahaman budaya, maka gap antara etnis yang berbeda ini bisa diperkecil. Sehingga gesekan-gesekan penyebab kerusuhan bisa diminimalkan.
Salam Damai.

Ditulis Oleh Adi Yuza
Sumber http://regional.kompasiana.com/2012/10/29/konflik-di-lampung-sampai-kapan-akan-berakhir-499324.html

Minggu, 21 Oktober 2012

Adat Lampung Nyambai

Banyak Adat Lampung yang dari jaman nenek moyang hingga sekarang yang masih dilaksanakan namun ada juga adat lampung tersebut yang mulai terkikis oleh kemajuan zaman, zaman dulu di setiap pernikahan muli mekhanai lampung selalu ada acara nyambai, tapi saat ini sudah jarang dilakukan dengan berbagai alasan, bahkan adat nyambai tersebut sekarang mulai di ganti dengan acara disco remix, namun acara disco remix juga kadang kala juga tidak dilakukan dengan alasan muli nya ga ada, karena sudah pada menikah dan merantau ke kota.
Padahal bila kita kaji acara adat lampung nyambai tersebut banyak sekali manfaatnya, dengan diadakannya acara adat nyambai tersebut bisa memper erat tali silaturrohmi dan ajang perkenalan muli mekhanai lampung dari berbagai daerah, dan lagu serta acara yang dibawakan dalam acara nyambai tersebut sungguh unik diantaranya lagu segata, pantun bersaut, dalam acara adat nyambai ini muli mekhanai berlomba-lomba untuk mendapat hukuman, aneh bukan.
Hukuman di acara nyambai ini bermacam-macam dari hukuman joget, segata, pantun bersaut, berkenalan dengan muli mekhanai, hukuman itu juga diperoleh dari diundi dari kertas yang telah disediakan.
Acara nyambai atau putar gelas adalah acara tutun temurun muli mekhanai lampung yang diadakan pada saat ada acara pernikahan muli mekhanai lampung.

Na hinno adat kham si haga mulai lebon, mak kham sapa lagi

artikel berikutnya acara muli mekhanai lampung mengan pangan



Sabtu, 20 Oktober 2012

Wali Kota Termuda Di Dunia


Dia masih berusia 15 tahun, namun sudah menjadi seorang wali kota. Bashaer Othman, siswi kelas 1 SMA di Palestina ini terpilih dalam program pemberdayaan kaum muda Pemerintah Palestina untuk menjadi Wali Kota Allar, Tulkarm, Tepi Barat, Palestina. Ia pun dinobatkan sebagai wali kota termuda di dunia. Di bawah bimbingan Sufian Shadid, Wali Kota Allar sebenarnya, selama dua bulan Ia dinilai sukses memimpin sebuah kota. Sebagaimana jabatan wali kota pada umumnya, gadis manis ini juga mengemban tanggung jawab yang cukup besar, seperti mengawasi karyawan dan menandatangani semua dokumen resmi, kecuali dokumen keuangan.
Baru-baru ini, Bashaer Othman berkesempatan mengunjungi Indonesia. Tribun mendapat kesempatan mewawancarai perempuan jelita di Kantor Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia. Meski dalam suasana santai, tidak mengurangi keseriusan wanita ini dalam menjawab pertanyaan yang diajukan. Berikut petikan wawancaranya:
Selamat siang, selamat datang di Indonesia. Bisakah Anda bercerita bagaimana menjadi wali kota di usia yang masih muda?
Selamat siang juga, senang bisa berada di Indonesia. Pada awalnya saya mengikuti program Pemerintah Palestina untuk pemberdayaan kaum muda. Saya lalu bersaing dengan ribuan anak muda yang mengikuti seleksi program tersebut. Wali kota seperti saya dipilih tidak melalui proses pemilihan umum yang dilakukan masyarakat, tetapi dipilih oleh wali kota sebenarnya berdasarkan kompetensi atau kemampuan dalam berbagai hal.

Apa pertimbangan terbesar yang membuat Anda dipilih?
Saya dinilai memiliki kemampuan individual, antara lain wawasan tentang kenegaraan, politik, sosial, dan ekonomi. Saya juga memiliki kemampuan kepemimpinan. Sebelum ini saya telah memimpin sebuah organisasi kepemudaan di sekolah. Saya juga punya visi dan misi yang jelas untuk kemajuan rakyat Palestina.

Anda sudah menjabat dua bulan, apa yang Anda lakukan selama periode itu?
Saya berusaha memecahkan berbagai masalah rakyat, salah satunya ketersediaan lapangan pekerjaan. Beberapa waktu lalu saya keliling ke beberapa negara luar. Sepulang dari sana saya mengajak para investor serta meyakinkan mereka agar mau berinvestasi di Palestina. Hasilnya lumayan, ada tiga proyek yang saya dapatkan, dan saya pikir itu akan membuka lapangan kerja baru.

Ceritakan masalah tersulit yang Anda hadapi selama jadi wali kota.
Melayani rakyat Palestina terutama dalam masalah hukum. Sebenarnya mereka sudah tahu hukum, tetapi biasanya mereka tidak puas jika tidak langsung bertanya kepada wali kota, jadi saya harus sabar melayani mereka. Kesulitan yang saya alami adalah bisa memuaskan seluruh rakyat, juga saat membuat rakyat menjalani ketentuan Dewan Kota. Beruntungnya, saya punya kemampuan komunikasi yang bagus sehingga bisa mudah menjawab pertanyaan dari mereka.

Palestina identik dengan daerah konflik, tidakkah Anda takut dengan keselamatan jiwa Anda?
Daerah Tepi Barat yang saya pimpin relatif aman, tidak ada kontak senjata di sana. Pertumbuhan ekonominya juga bagus, penghasilan rakyatnya di atas rata-rata. Jadi, saya tidak pernah merasa takut untuk memimpin. Ini semua untuk kemaslahatan umat.

Apa yang Anda pikirkan tentang konflik dengan Israel?
Saya datang ke sini tidak untuk membahas konflik dengan Israel, itu sudah ada bagiannya sendiri. Saya hanya ingin menjadi inspirasi generasi muda Palestina bahwa konflik bisa melahirkan pemimpin-pemimpin andal. Saya ingin pemuda Palestina punya sikap dan membangun peradaban mereka.

Apa perubahan yang Anda rasakan dalam diri Anda setelah menjadi wali kota?
Tentu ada yang berubah dari kepribadian saya. Sekarang, saya lebih memikirkan kepentingan umat.

Bisakah Anda ceritakan kehidupan keluarga Anda?
Saya lahir dalam keluarga yang hangat. Saya hidup dengan Ayah, Ibu, dan lima saudara. Saya anak keempat. Kami hidup dalam satu rumah dan kakak-kakak saya masih belajar di perguruan tinggi. Saat jadi wali kota, saya mendapat dukungan penuh dari keluarga. Mereka sangat mendukung karier politik yang sedang saya jalani. Kami hidup dalam keluarga yang harmonis dan bahagia.

Apa reaksi kawan-kawan setelah Anda jadi wali kota?
Mereka sangat apresiatif dan mendukung. Kami tetap berhubungan, bahkan mereka sering memberikan masukan dan berkomunikasi dengan saya melalui internet. Kami chatting setiap hari dan berdiskusi banyak hal untuk kemajuan Palestina.

Apakah Anda punya pacar?
Tidak, Islam tidak memperbolehkan hubungan laki-laki dan perempuan tanpa status pernikahan, apa pun bentuk hubungan itu. Generasi muda Islam pun tidak seharusnya memikirkan hal itu. Generasi muda Islam harus cerdas membangun peradaban dan kemajuan bangsanya. Terus terang saya tidak punya akun Facebook sebab kadang itu mengganggu aktivitas saya dalam berpikir. Namun, saya tetap mengikuti perkembangan global lewat internet.

Bagaimana Anda melihat masa depan pemuda Palestina?
Saya optimistis kami punya masa depan lebih bagus. Saat ini memang ada banyak pemuda Palestina yang berusaha keluar ke negara lain, misalnya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara Timur Tengah lainnya untuk mencari pekerjaan dan mencari wilayah aman. Namun, mereka semua punya komitmen besar untuk tetap jadi warga negara Palestina. Artinya, mereka akan kembali lagi. Kami juga meyakini bahwa Palestina suatu saat akan merdeka dan berdaulat.

Di Indonesia sering ada demonstrasi dukungan terhadap Palestina yang biasanya memakaitagline ”Save Palestina”. Apa tanggapan Anda?
Saya sangat mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap negara kami. Indonesia adalah saudara setia kami sejak tempo dulu. Saya pribadi sangat terinspirasi dengan Ahmad Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno). Sebab beliau adalah tokoh yang kali pertama bersuara bahwa Palestina adalah negara berdaulat tanpa peduli dengan negara lain yang tidak mengakui kami.

Apakah Indonesia terkenal di negara Anda?
Iya, terutama dengan tokoh Ahmad Soekarno. Kami memanggil Ahmad Soekarno sebab orang Palestina mengenalnya dengan nama itu. Indonesia juga negara Muslim terbesar di dunia. Dukungan dan suara dari Indonesia sangat memberi kami kepercayaan diri. Kami mendapatkan energi lebih ketika Indonesia bersuara lantang dan membela Palestina.

Apa pesan terakhir Anda untuk pemuda Indonesia?
Pemuda Indonesia harus terus maju ke depan. Maju Palestina! Maju Indonesia!

                                                          "Kalimat Singkat Penuh Makna "
September 13, 2012
Sumber: Tribunnews.com
via: Kompas.com

Kota Agung Hujan

Alhamdulillah akhirnya Sabtu (20/10/2012) Kota Agung diguyur hujan, Semenjak seminggu lalu daerah kota agung kabupaten tanggamus sudah memasuki musim hujan, setelah beberapa bulan mengalami musim kemarau, aktivitas masyarakat di daerah kec.kota agung ini kebanyakan bertani, baik sawah, coklat maupun kopi dan pulo ijo dan sebagaian besar provinsi lampung memang sudah memasuki musin hujan, berhati2lah berkendara karna mungkin jalan akan licin dan rawan kecelakaan terutama di daerah gisting, karena di ginsting jalannya turunan yang curam dan jalan yang sempit

Manfaat Lidah Buaya

Lidah buaya yang kita kenal sebagai kembang penghias halaman ternyata mempunya manfaat sebagai obat tradisional, Sobat pasti bingungkan, Manfaat lidah buaya ini penulis dapat dari pengalaman pripadi penulis dan sering digunakan oleh masyarakat daerah lampung, kita langsung aja ke manfaat lidah buaya dan cara pengobatannya.
Lidah buaya bisa kita gunakan untuk mengobati Sakit Mah Kronis, dan melebatkan rambut yang rontok, klw sobat mau tau caranya ikuti terus tutorial lampung, karena kita akan membahas cara pengobatan sakit mah kronis dengan lidah buaya.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu siapkan 
Lidah Buaya
Lengkuas
Jahe
Kunyit
Gula Merah
Garam

Setelah semua siap kupas lidah buaya (ambil isinya saja) kemudian rebus dengan air secukupnya di campur Gula Merah sampai mendidih,   kemudian blender Lengkuas, jahe, kunyit dan garam secukupnya , dan campurkan bahan -bahan yang di blender tadi ke rebusan lidah buaya dan gula merah tadi kemudian pres dam ambil sari airnya.

kemudian minum obat tradisional tersebut 3 x sehari, sekali minum satu gelas,
Obat ini bisa bertahan/disimpan beberapa hari dalam suhu yang dingin /dalam prezer. 

Untuk pengobatan rambut rontok cukup mudah ambil lidah buaya kemudian tempelkan ke rambut yang rontok setiap malam hari sebelum tidur

Semoga artikel Manfaat lidah buaya ini bisa bermanfaat dan penyakit mag dan kerontokan 
saudara bisa lekas sembuh

Khasiat Buah Mengkudu

Buah Mengkudu Adalah Buah Asli Berasal dari Asia Tenggara dan disebut juga   (Morinda Citrifolia) dan di seluruh indonesia banyak kita jumpai buah mengkudu terutama di daerah Aceh dan sebagian besar di pulau andalas, dan khasiat buah mengkudu ini sangat lah banyak dan kali ini tutorial lampung akan berbagi tentang khasiat buah mengkudu untuk obat tradisional.

Kandungan Buah Mengkudu:
  1. Zat Anti-bakteri. Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antraquinon telah terbukti sebagai zat anti bakteri semisal Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.  Zat-zat anti bakteri dalam berfungsi juga untuk  infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai penyakit  yang disebabkan oleh bakteri
  2. Asam askorbat ada di dalam buah Mengkudu dan ini merupakan  sumber vitamin C yang kaya antioksidan untuk melawan radikal bebas. Buah ini juga mengandung Asam kaproat, asam kaprilat dan Asam kaprik yang termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan asam kaprik ini yang menimbulkan bau busuk yang tajam pada buah Mengkudu.
  3. Zat-zat scopoletin. Zat-zat ini mempunyai manfaat medis dan dapat mengikat serotonin ( salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia). Scopoletin juga berguna untuk melebarkan  saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.
  4. Zat Anti-kanker (Damnacanthal).
  5. Xeronine dan Proxeronine.  Xeronine  berfungsi mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel.
  6. Morindon atau morindin (pemberi warna merah pada kulit tanaman mengkudu).
 

Berikut Khasiat Buah Mengkudu dan cara pengobatannya :

Darah Tinggi/ Hipertensi
Bahan: 2 buah Mengkudu (masak di pohon); 1 sendok makan madu.
Cara: Peras buah mengkudu, ambil sarinya lalu campurkan dengan madu hingga rata. Saring.
Ramuan ini bisa diminum dan diulangi setiap 2 hari sekali.

Demam (masuk angin dan infuenza)
Bahan: 1 buah Mengkudu; 1 ruas kencur
Cara : kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas, kemudian disaring dan diminum.
Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.

Batuk
Bahan: 1 buah Mengkudu; ½ genggam daun poo (bujanggut)
Cara: kedua bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih. Biarkan hingga air menyusut 1 gelas, kemudian disaring dan diminum.
Ramuan ini bisa diminum 2 kali dalam 1 hari, pagi dan sore.

Sakit Perut
Bahan: 2-3 daun Mengkudu
Cara : daun mengkudu ditumbuk halus, lalu ditambah garam dan diseduh air panas. Saring dan minum saat dingin.
sumber:
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=
http://www.ekafood.com/khasiatmengkudu.pdf


Selain manfaat diatas buah mengkudu juga berkhasiat untuk  
  • Menetralkan radikal bebas
  • Menjaga kolesterol baik (HDL)
  • Meningkatkan energi
  • Menjaga kesehatan jantung
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
  • Mengatasi diabetes
  • Mengatasi  kanker

Selasa, 16 Oktober 2012

Cara Update Twitter Via Blog

mengupdate twitter lewat blog atau website sobat sangat lah gampang, mau tau cara update twitter Via blog ikuti langka berikut
1.Login Di Akun Twitter Sobat
2.Masuk ke Dev Twitter Blog Ga tau Carnya Klik disini
3.Kemudian Pilih Menanamkan Twitter di Blog, Masih Ga tau caranya kilik disini


4.Kemudian Sobat Cari Link atau tulisan Buat Jadwal Anda Sendiri Sekarang
5.Ikuti Petunjuk Selanjutnya untuk mendapatkan kode dan Pengaturan di Blog
6.Setelah langkah diatas selesai copy paste kode dengan cara menambah getjeds HTML/Java scrips pada
   blog sobat
7.Liat Hasilnya

Gampangkan sob cara Update Twitter Via Blog, Kalau Ada cara yang gampang kenapa harus cari yang susah,  Liat Contoh Pada Blog Ini

Cara Membuat Floating Fans Page Facebook Di Blog

Artikel Cara Membuat Floating Fans Page Facebook Di Blog Ini Terinspirasi dan saya adopsi dari blog mas agung talaga dan saya pun mulai mempraktekkan artikel mas agung talaga tersebut di blog saya dan berhasil dengan sukses, maksih mas agung talaga.
Dan kali ini tutorial lampung juga mo berbagi kepada teman blogger lainnya tentang Cara Membuat Floating Fans Page Facebook Di Blog  tentunya ini hanya untuk pemula, karena bagi para senior blogger hal ini sudah diluar kepala mereka, kegunaan dari fans page facebook ini sendiri selain memperindah tampilan blog juga untuk mengetahui sebera besar minat pengunjung untuk mengikuti artikel sobat melalui facebook itu sih menurut tutorial lampung. dan jangan hawatir sob widget ini tidak akan menghabiskankan tempat karna sistim hidden/tersembunyi, langsung z kita ke cara membuat fans page facebook, tapi sob harus mempunyai halaman fans page facebook, bila belum buat dulu halaman fans page sobat, buat disini , bagi yang sudah punya ikuti langkah berikut

1.Login Ke Blog Sobat

2. Masuk dashboar

3.Pilih edit html jgn lupa centang expand template

4.Cari Kode ]]></b:skin>

5.Paste kan kode ini dibawah kode diatas  

   <script src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.4.2/jquery.min.js'  
   type='text/javascript'/>

6.Simapn template

7.Masuk ke tata letak

8.Pilih tambah Gedjet (pilih tambah html/java script)

9.Patekan kede ini

<script type="text/javascript"> /*<![CDATA[*/ jQuery(document).ready(function() {jQuery(".likebox").hover(function() {jQuery(this).stop().animate({right: "0"}, "medium");}, function() {jQuery(this).stop().animate({right: "-360"}, "medium");}, 500);}); /*]]>*/ </script> <style type="text/css"> .likebox{background: url("https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoCVFHizAAlu7zkTL7bLCOs3cbCTLo1o9s9SkCJ3eKwsPIxsp-4deNF9-L5gbSTt_zSa_No-08PNrNNw7PAtTdh6XIjhH_f50yWeVK2XEZTf8oZ_Ds7JvfiZpyI7CB-7ZMlj5gafaKwiIT/s1600/fb.png") no-repeat scroll left top transparent !important;display: block;float: right;height: 200px;padding: 0 5px 0 39px;width: 365px;z-index: 99999;position:fixed; right:-365px;top:44%;} .likebox div{border:none;position:relative;display:block;} .likebox span{bottom: 12px;font: 8px "lucida grande",tahoma,verdana,arial,sans-serif;position: absolute;right: 7px;text-align: right;z-index: 99999;} .likebox span a{color: gray;text-decoration:none;} .likebox span a:hover{text-decoration:underline;} </style> <div class="likebox" style=""> <div> <iframe src="http://www.facebook.com/plugins/likebox.php?href=http://www.facebook.com/TutorialLampungBlogspot&amp;width=330&amp;colorscheme=light&amp;show_faces=true&amp;connections=9&amp;stream=false&amp;header=false&amp;height=330" scrolling="no" frameborder="0" scrolling="no" style="border: medium none; overflow: hidden; height: 450px; width: 380px;background:#fff;"></iframe> </div> </div>

10.Ganti warna biru dengan URL fans Page Facebook Sobat

11.Simpan dan liat hasilnya

Gampang kan sob bikin Floating Fans Page Facebook Di Blog, semoga sukses seperti tutorial lampung

Cara Membuat Fans Page Facebook

Cara Membuat Fans Page Facebook atau halaman facebook sangatlah mudah dan gampang asalkan sobat mempunyai akun facebook, langsung aje sob ikuti langkah ini secara teliti ok

Silahkan anda sign in menggunakan akun Facebook anda
Kunjungi halaman berikut ini http://www.facebook.com/pages/create.php
Anda akan dihadapkan pada halaman lihat gambar  

Setelah anda Memilih anda akan diminta memasukan beberapa informasi seperti judul halaman Fans Facebook  lihat gambar , (Silahkan isi judul fans page anda, setelah selesai klik Mulai )


Anda akan dibawa ke langkah 1,  lihat gambar 


Setelah selesai unggah poto klik Lanjutkan untuk ke lankah berikutnya, lihat gambar 


Pada langkah Dua diatas merupakan informasi apakah anda ingin mengundang teman anda untuk bergabung dengan halaman anda sekarang atau tidak dan apakah anda ingin membagikan halaman ini di didinding facebook anda atau tidak. Jika tidak anda juga langsung bisa klik lanjutkan untuk ke langkah brikutnya
Berikutnya anda akan dibawa ke lankah terakhir, lihat gambar    (  Situs Web : Masukan URL Blog anda  (http://tutorial-lampung.blogspot.com )+ (Berikan Informasi Mengenai Halaman Fans Page Facebook anda )


Jika semua sudah anda isi klik Lanjutkan , bila berhasil anda akan langsung dibawa kehalaman fans Page Facebook, lihat gambar 


Untuk melakukan pengaturan lebih lanjut pada halaman fans Page Facebook anda silahkan klik tobol Sunting Halaman yang ada pojok atas sebelah kanan halaman Fans pade Facebook anda

Na itulah sob cara membuat fans fage facebook atau halamn facebook
 Semoga sukses

Kabupaten Way Kanan

Kabupaten Way Kanan adalah pemekaran dari lampung utara di tetapkan berdasarkan UU No 12 tahun 1999. peresmian kabupaten way kanan pada tanggal 27 april 1999, dan saat ini memiliki  14 kecamatan dengan luas wilayah 3.921,63 km2 dan berpenduduk 466.844 Jiwa dan memiliki banyak tempat wisata budaya


Kabupaten Way Kanan terletak pada posisi antara 6o45 3o45 Lintang Selatan dan 103o00 105o50 Bujur Timur. Berbatasan dengan Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan di sebelah utara, Kabupaten Lampung Utara di sebelah selatan, Kabupaten Tulang Bawang di sebelah timur dan Kabupaten Lampung Barat di sebelah barat.
Kabupaten Way Kanan merupakan daerah agraris, dimana mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan jenis usaha tani yang dikembangkan meliputi budidaya tanaman pangan dan hortikultura, budidaya peternakan dan budidaya perikanan. Adapu lahan di Kabupaten Way Kanan sangat luas yang dapat dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan kering.
Produksi lahan perkebunan dan persawahan sangat dipengaruhi oleh kondisi perairan yang ada. Kabupaten Way Kanan memiliki daerah aliran sungai yang cukup besar dan sebagian besar telah dikelola menjadi saluran irigasi teknis dan semi teknis. Komoditi tanaman pangan antara lain padi, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Potensi tanaman buah-buahan juga cukup potensial untuk dikembangkan. Beberapa yang memiliki potensi adalah jeruk, nanas dan pisang.
Potensi perikanan di Kabupaten Way Kanan ditopang oleh 2 kegiatan utama yaitu kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap di perairan umum. Meskipun way Kanan tidak memiliki potensi perikanan laut, namun potensi perikanan perairan umum untuk pengembangan perikanan darat darat dan perikanan tangkap cukup prospektif. Ada beberapa lokasi yang potensial untuk dijadikan lokasi pengembangan yaitu sungai Way Kanan, Way Umpu, Way Besai, Way Giham dan Way Tahmi.
Untuk perikanan budidaya, tersedia lokasi potensial di Kecamatan Banjit, Baradutu dan Bahuga dengan jenis komoditi seperti ikan mas, nila, patin dan lele. Populasi ternak yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Way Kanan merupakan potensi dasar bagi perkembangan peternakan di wilayah ini. Dari populasi yang ada, ternak tersebut dikembangkan dan dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumni lokal dan konsumsi kabupaten lain, baik dalam provinsi maupun luar provinsi dan untuk kebutuhan bibit. Ada beberapa jenis ternak yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain sapi, kambing, itik, babi, domba, ayam petelur dan ayam buras. Keberadaan peternakan di Kabupaten Way Kanan sangat potensial karena didukung oleh ketersediaan limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak. Selain limbah pertaninan sebagai sumber dasar pakan ternak, maka dengan beroperasinya perkebunan karet dan sawit baik milik pemerintah.swasta maupun rakyat di Kabupaten Way Kanan juga merupakan sumber pakan ternak yang baik. Produksi rumput yang tumbuh di sela-sela pohon, baik karet maupun kelapa sawit mencapai 250.500 ton/tahun sehingga mampu menampung 22.772 ST/tahun setara dengan 22.772 ekor sapi dewasa.
Keberadaan agroindustri yang berkembang di Kabupaten Way Kanan (pabrik tapioka, pabrik gula tebu, pengolahan padi, dan pengolahan buah nanas) sebagai penghasil sumber pakan bagi pengembangan ternak baik ternak besar, kecil maupun unggas. Sampai saat ini limbah tersebut belum dimanfaatkan secara optimal sementara produksinya cukup besar. Dengan kondisi diatas maka peluang investasi di bidang peternakan terbuka luas bagi investor untuk membuka usahanya.
Potensi perkebunan di Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu sektor yang potensial untuk dikembangkan, areal perkebunan Kabupaten Way Kanan mencakup areal seluas 145.989,30 Ha dengan jumlah produksi hasil perkebunan 245.380,60 Ton/Th. Tanaman perkebunan yang berada di Kabupaten Way Kanan antara lain : karet, kelapa sawit, kelapa dalam, kelapa hibrida, kopi, lada, kakao, dan cengkeh. Jenis tanaman perkebunan yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Way Kanan antara lain : Karet, kelapa sawit, kakao dan kopi. Sentra pengembangan perkebunan karet di Kabupaten Way Kanan meliputi wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, dan Negara Batin. Sentra pengembangan perkebunan tersebar hamper diseluruh wilayah kecamatan Blambangan Umpu, Negeri Agung, Way Tuba, Pakuon Ratu, Negeri Besar, Negara Batin, Bahuga, Bumi Agung, dan Buay Bahuga. Sentra pengembangan perkebunan kopi tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Sentra pengembangan perkebunan lada tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan. Sentra pengembangan perkebunan kakao tersebar di wilayah kecamatan Banjit, Kasui, Rebang Tangkas, Baradatu, dan Gunung Labuhan.
Potensi kawasn hutan di Kabupaten Way Kanan mempunyai luas wilayah hutan 89.286,42 Ha. Kawasan hutan yang ada menghasilkan berbagai jenis kayu seperti kayu rimba campuran, kayu jati, sengon, akasia mangium, dan hasil hutan non kayu lainnya. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor kehutanan diantaranya engaktifkan kembali kegiatan Hutan Tanaman industri seluas 53.554,58 Ha yang berada pada kawasan hutan register Rebang, Muara Dua, dan Way Hanakau pada eks areal PT. Inhutani V yang sedang mengalami liquiditas, Pembangunan dan mengembangan industri pengolahan hasil hutan baik berupa kayu maupun non kayu, serta Pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan untuk ekowisata.
Kabupaten Way Kanan merupakan daerah yang mempunyai bahan galian yang cukup potensial untuk diusahakan. Selain bahan galian Batubara yang akan menjadi bahan galian andalan, terdapat pula bahan galian mineral dan logam berupa emas. Selain bahan galian tersebut, masih terdapat bahan galian industri yang terdapat di Kabupaten Way Kanan seperti : zeolit, kaolin, bentonit, batu gamping, andesit, riodasit, marmer, tupa, pasir batu, basalt, breksi, vulkanik dan batu mulia.
Industri besar yang berkembang di Kabupaten Way Kanan merupakan industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan seperti ; Industri pengolahan singkong menjadi tepung tapioka, Industri pengolahan kelapa sawit menjadi CPO, Industri pengolahan dan pengalengan buah nanas, Industri pengolahan kayu karet menjadi kayu lapis, Industri pengolahan tebu menjadi gula. Peluang investasi yang dapat dikembangkan pada sektor industri antara lain pembangunan industri pengolahan hasil pertanian, industri pengolahan bahan galian tambang kaolin, industri hilir dengan bahan baku kelapa, industri pengolahan hasil perkebunan karet dan industri pengolahan singkong menjadi bio-etanol. Kabupaten Way Kanan yang dilalui jalan Lintas Sumatera dan merupakan daerah perlintasan kereta api serta didukung dengan keberadaan lapangan terbang Way Tuba mempunyai potensi dalam pengembangan sektor perdagangan dan jasa di wilayah ini. Pengembangan perdagangan dan jasa di Kabupaten Way Kanan lebih bersifat untuk memfasilitasi hasil produksi dan transaksi komoditas hasil perkebunan, pertanian tanaman pangan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
Sektor pariwisata di Kabupaten Way Kanan belum begitu berkembang namun memiliki potensi wisata yang cukup potensial apabila dikelola dan dikembangkan. Obyek wisata yang berotensi untuk dikembangkan antara lain Curup Putri Malu, Curup Bukit Duduk, Curup Gangsa dan sumber air panas Kayu Batu dan Bukit Gemuruh.

Sumber Data: http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/displayprofil.php?ia=1807

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Semoga Bermanfaat Dan Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Anda